Perjuangan buruh untuk kenaikan upah setiap tahunnya merupakan perjuangan yang cukup sulit untuk dilakukan meskipun gerakan buruh di Indonesia sudah semakin massif karena pengusaha juga tidak berhenti untuk mengacaukan gerakan buruh. Perjuangan gerakan buruh di tahun 2013 kali ini dinamakan dengan Konsolidasi Nasional Gerakan Buruh (KNGB). Aksi KNGB dalam Mogok Nasional 31 Oktober 2013 bisa dikatakan cukup sukses hampir terjadi di beberapa kawasan Industri di Indonesia. Dari Mulai Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Kerawang, Purwakarta, Mojokerto, Surabaya, Medan, Makassar dan berbagai kota lainnya dalam hal tuntutan kenaikan upah di tahun 2014 mendatang.
Namun, aksi mogok nasional jilid II pada 31 Oktober 2013 yang terjadi di Bekasi merupakan peristiwa mogok berdarah karena buruh mogok dalam kepungan balok dan senjata tajam dari ormas Ikapud, pemuda pancasila dan Aspelindo (Asosiasi Pengusaha Limbah Indonesia) yang terjadi di kawasan Ejip Bekasi, Kawasan Hyundai Bekasi dan di kawasan Delta-Silicon. Kejadian penyerangan terjadi disiang hari yang mengakibatkan sekitar 28 orang buruh menjadi korban kekerasan dan 3 orang harus terpaksa rawat inap di Rumah Sakit Hosana, Cikarang.
Kekerasan yang dialami oleh buruh dan perlakuan kasar yang diterima buruh saat berjuang merupakan rekayasa dari beberapa ormas dan tentunya ada pelaku yang sudah mengatur kekacauan mogok buruh tersebut. Sebelum terjadinya mogok nasional jilid II, pada tanggal 24 Oktober 2013 Aspelindo mendatangi Omah Buruh melakukan aksi unjuk rasa sekaligus menyerahkan surat tuntutan Aspelindo kepada buruh dan mengancam buruh supaya tidak melakukan mogok nasional. Pada tanggal 26 Oktober 2013 MUSPIDA Kabupaten Bekasi juga mengundang buruh, pengelola kawasan, Aspelindo serta elemen lainnya untuk tidak mendukung dan berpartisipasi dalam mogok nasional.
Pada tanggal 28 Oktober 2013 saat buruh hendak melakukan sosialiasasi mogok nasional di beberapa kawasan industri, sekelompok orang menyerang buruh dan hendak menghalang-halangi pelaksanaan mogok nasional tersebut. Pada tanggal 30 Oktober 2013 kembali Aspelindo membagikan selebaran ke pabrik-pabrik untuk pimpinan perusahaan supaya tidak meliburkan pekerja saat adanya mogok nasional yang akan dilaksanakan oleh buruh. Tanggal 30 Oktober 2013 sekitar pukul 22.30 WIB perempatan Lippo Cikarang persis di depan Kantor Polsek Cikarang Selatan yang merupakan titik kumpul aksi buruh saat mogok nasional sudah di penuhi oleh Ormas Pemuda Pancasila dan yang menjadi menarik karena polisi terkesan seperti melakukan pembiaran terhadap kejadian pengepungan tersebut.
Dari beberapa rentetan tanggal kejadian diatas sebelum terjadinya mogok nasional pada tanggal 31 Oktober 2013 sudah memang direncanakan secara terstruktur tindakan penyerangan di Omah buruh, serta ancaman-ancaman psikis yang dilakukan ormas mempunyai tujuan untuk memperlemah kekuatan gerakan buruh serta menyerang focus/target dari mogok nasional tentang kenaikan upah bukan malah mengurusi premanisme berserakan di Bekasi.
Yang menjadi berbeda ketika pelaksanaan mogok nasional di seluruh Indonesia berjalan dengan baik tetapi mengapa hanya di Bekasi yang berlumur darah? dimana tugas dan fungsi lembaga kepolisian atau memang sengaja dibiarkan seperti itu?. Penyerangan buruh saat mogok nasional di Bekasi sudah dilaporkan ke Mabes Polri, Polda Metro Jaya, Kompolnas, Komnas Ham serta lembaga-lembaga lain supaya buruh mendapatkan perlindungan. Tuntutan dari buruh adalah supaya dalang/actor intelektual dibalik kasus ini dapat terungkap dan untuk aksi-aksi berikutnya buruh merasa aman untuk berjuang.
Saat ini, kondisi gerakan buruh di Indonesia sudah semakin massif terbukti dari gerakan yang terkoordinasi dengan baik khususnya di tahun 2013 setiap tuntutan buruh di warnai dengan aksi mogok secara serentak di Indonesia. Sebenarnya jika ditelusuri lebih lanjut mekanisme perjuangan kaum buruh yang bertumpu pada solidnya gerakan saat aksi tidak hanya sebatas perjuangan upah saja tetapi juga perjuangan untuk menolak kebijakan pemerintah saat menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di bulan Juli 2013 serta mendesak pemerintah untuk menjalankan jaminan kesehatan untuk seluruh rakyat Indonesia yang akan dilaksanakan 01 Januari 2014 mendatang, perjuangan yang sedikit lebih luas dari pemahaman beberapa orang di luar sana yang memang belum mengetahui perjuangan-perjuangan buruh seutuhnya dan tentunya perjuangan buruh berdampak luas untuk kepentigan publik. (Sri)