Batulicin, Kalimantan Selatan, 26 Mei 2024 – Dalam upaya mengatasi dan mencegah kasus kekerasan seksual di industri sawit, TURC melaksanakan workshop bertema “Pencegahan, Penanganan, dan Pemulihan Kekerasan dan Pelecehan Seksual di Industri Sawit” selama tiga hari, mulai dari 24 hingga 26 Mei 2024, di Hotel Ebony, Batulicin, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Workshop ini sendiri bertujuan untuk mendorong pembentukan satgas baru di setiap serikat buruh tingkat PUK, meningkatkan pengetahuan satgas baru tentang kekerasan seksual di dunia kerja, meningkatkan keterampilan satgas dalam pencegahan, penanganan, dan pemulihan kasus kekerasan seksual.
Acara ini diikuti oleh 25 peserta yang merupakan perwakilan dari lima federasi serikat buruh anggota Aliansi Serbusaka Kalimantan Selatan, yaitu FSP Minamas AP, FSP Minamas ASD, FSPM Sinarmas, FSP SPP-SPSI Sinarmas, dan FSP-BUN Rajalawi EHP.
Siti Mazumah, Koordinator Forum Pengada Layanan bagi Perempuan Korban Kekerasan (FPL) dan advokat, perwakilan anggota Satuan Tugas (Satgas) dari federasi serikat buruh, dan perwakilan dari Trade Union Rights Centre (TURC) hadir sebagai narasumber dalam workshop.
Siti Mazumah menyatakan harapannya agar workshop ini dapat membawa perubahan signifikan dalam penanganan kasus kekerasan seksual di industri sawit. “Dengan adanya Satgas yang terlatih dan berpengetahuan, kita berharap dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan adil bagi semua pekerja,” ujar Siti.
Partisipan workshop juga menyatakan optimisme mereka terhadap perubahan yang bisa diwujudkan. “Kami kini memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik untuk mencegah dan menangani kasus kekerasan seksual. Ini adalah langkah besar bagi kami dan komunitas buruh sawit,” kata salah satu peserta dari FSPM Sinarmas.
Dengan kolaborasi antara serikat buruh, organisasi advokasi, dan Satgas, diharapkan kasus kekerasan seksual di industri sawit dapat diminimalisir, serta para korban mendapatkan penanganan dan pemulihan yang layak. Workshop ini menjadi momentum penting dalam upaya menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan bebas dari kekerasan seksual di sektor sawit Kalimantan Selatan.