Pekerja Rumahan Bukan Murahan: Belajar dari Ibu Nuraini

Pemberdayaan terhadap Pekerja Rumahan yang sudah dilakukan Trade Union Right Center (TURC) selama setahun belakangan mulai membuahkan hasil, salah satunya adalah yang bekerja untuk perusahaan sepatu Fladeo Jakarta Utara berhasil melakukan negosiasi dengan pengusaha mereka di pabrik. Ibu Nuraini bersama dengan ketiga perantara lainnya berhasil meminta kenaikan upah mereka yang pada awalnya sebesar Rp 300,- menjadi Rp 400,-.

Meskipun kenaikannya tidaklah besar dan signifikan tetapi dampak yang dihasilkan sangatlah luas. Tidak hanya keempat perantara ini saja yang berhasil merasakan kenaikan upah tetapi hal ini turut berdampak luas kepada seluruh pekerja di perusahaan Fladeo. Mulai dari buruh di pabrik sampai dengan pekerja rumahan.

Ibu Nuraini Mengatakan bahwa untuk melakukan negosiasi dengan bosnya di pabrik, pekerja harus melihat suasana hati pengusaha terlebih dahulu. \”Jika kondisi hatinya sedang baik maka enak untuk diajak bernegosiasi, namun jika kondisi bosnya sedang tidak baik bisa-bisa jika diajak bernegosiasi saya langsung dipecat saat itu juga Mbak.\”

Cerita kesuksesan diatas bukan hanya sekedar cerita saja, cerita diatas menunjukkan bahwa Pekerja Rumahan bukan saja sudah sadar akan hak-hak mereka tetapi Pekerja Rumahan berhasil melawan rasa takut mereka untuk melakukan negosiasi dengan bos mereka. Mereka akhirnya berani menyuarakan suara mereka agar dipenuhi hak-haknya oleh pengusaha yang mempekerjakan mereka.

Ditulis oleh: Talitha Rahma