Ada perbedaan perayaan Hari Buruh atau MayDay tahun ini dengan tahun sebelum-sebelumnya. Dimana saat ini dunia sedang bersama-sama perangi pagebluk COVID-19. Hari buruh atau MayDay 1 Mei lalu nampaknya menjadi tahun yang unik. Pekerja/buruh menggunakan berbagai metode untuk menyuarakan suaranya dikarenakan adanya virus COVID-19 yang menuntut adanya social distancing dan #dirumahaja. Pun, momentum perayaan MayDay ini menjadi kesempatan bagi para pekerja untuk menyampaikan aspirasinya. Mereka berharap agar hak-hak mereka tetap terpenuhi, termasuk di dalamnya tersedianya alat pelindung diri (APD) yang lengkap dan berkualitas baik
Apa yang dilakukan oleh pekerja/buruh perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan MayDay ini sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Hal itu menanggapi kebijakan pemerintah untuk menjaga jarak sosial. Sehingga tidak bisa terselenggaranya aksi penyampaian pendapat di muka umum. Untuk itu, pada aksi May Day 2020 ini Buruh Sawit di empat Federasi yaitu FSP-ASD Minamas, FSP-AP Minamas, FSPM Sinarmas dan FSP-BUN Rajawali Eagle High Plantations (EHP) Grup dampingan Trade Union Rights Centre (TURC), memaknai MayDay tahun ini dengan memasang spanduk kampanye perlindungan buruh dari dampak COVID-19 di lingkungan kerja mereka.
Total, ada 104 buah spanduk yang dipasang yang pemasangannya melibatkan 160 pekerja yang berasal dari 32 serikat yang tergabung dari empat federasi tersebut. Kegiatan memasang spanduk ini dipilih untuk mengedukasi warga di wilayah Kabupaten Kotabaru untuk lebih menyadari apa itu virus COVID-19. Ada dua jenis spanduk yang dibagikan, spanduk pertama berisi penjelasan tentang virus COVID-19, gejala klinis, pencegahan, dan emergency contact bagi penderita gejala. Spanduk kedua berisikan informasi lengkap tentang alat pelindung diri bagi buruh sawit. Terselip juga di dalam spanduk tersebut ucapan Hari Buruh dan selamat menyambut Ramadhan.
Tak berakhir disini, nantinya akan ada pembagian masker kepada keluarga pekerja perkebunan Kelapa Sawit. Direncanakan ada sekitar sebelas ribu masker untuk keluarga buruh yang dibagikan di empat lokasi federasi dampingan TURC. Sebab, sejauh ini mereka masih terus berjuang untuk mendapatkan alat pelindung diri (APD) ditengah kelangkaannya di daerah. (Siti Mahdaria)